
PEKALONGAN, mediapekalongan.com – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Pekalongan menggelar aksi damai dan doa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan, rekan sesama driver yang belum lama ini meninggal dunia akibat terlindas mobil kendaraan taktis (rantis) milik Brimob pada Kamis 28 Agustus 2025 malam di sekitaran Pejompongan, Jakarta. Kegiatan yang berlangsung di area stadion Hoegeng Kota Pekalongan ini berjalan khidmat, tertib, dan penuh kekeluargaan, Sabtu 30 Agustus 2025.
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang hadir langsung dalam acara tersebut bersama Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Riki Yariandi, Komandan Kodim (Dandim) 0710/Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, Wakapolres Pekalongan Kota, Kompol Pujiono dan jajaran lain, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif dan solidaritas para pengemudi. Ia menilai kegiatan ini mencerminkan kultur masyarakat Pekalongan yang peduli, guyub, dan selalu bergotong royong.
“Alhamdulillah, doa bersama para pengemudi ojek online berjalan lancar, kondusif, dan penuh kekeluargaan. Inilah kultur Kota Pekalongan. Warga kita selalu peduli, bergotong royong, dan tumbuh rasa empati ketika ada musibah. Kultur ini harus dijaga dan jangan sampai dinodai dengan aksi di luar batas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Aaf menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan kota merupakan tanggung jawab bersama. “Kalau Pekalongan tidak aman, dampaknya akan dirasakan oleh seluruh warga. Karena itu, rasa kebersamaan dan empati harus terus dipertahankan agar kota ini tetap kondusif,” tambahnya.
Selain doa bersama, para pengemudi juga menyampaikan aspirasi terkait pembatasan zona merah. Hal ini ditanggapi Aaf untuk segera mengkaji dengan Dinas Perhubungan, Satlantas, dan instansi terkait akan segera melakukan kajian untuk mencari solusi terbaik. “Supaya semua pejuang keluarga bisa bekerja dengan aman dan nyaman, hal ini akan kita bahas bersama pihak terkait,” ungkapnya.
Dijelaskan Aaf, solidaritas para pengemudi ojol terdiri dari berbagai aplikator seperti Grab, Gojek, Shopee, hingga Maxim juga mendapat sorotan positif. “Meskipun sehari-hari mungkin saja mereka bersaing mencari orderan, ketika ada musibah mereka bersatu. Solidaritas seperti ini sangat luar biasa dan harus dipertahankan,” imbuhnya.
Perwakilan ojol Pekalongan, Jamal, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut. “Kami mewakili seluruh pengemudi ojol Kota Pekalongan berterima kasih karena doa bersama ini berjalan aman dan lancar. Alhamdulillah, kami bersinergi dengan TNI, Polri, dan Pemerintah Kota. Semua duduk bersama, berdoa bersama, bahkan Wali Kota turut hadir langsung,” ujarnya.
Aksi damai dan doa bersama ini diharapkan menjadi momentum mempererat persaudaraan antar pengemudi ojol sekaligus memperkuat sinergi antara komunitas, aparat, dan pemerintah demi terciptanya Kota Pekalongan yang semakin aman dan kondusif.






