Beranda PEMKOT PEKALONGAN Pengelolaan Sampah di Pasar Banjarsari Jadi Role Model Pasar Lain

Pengelolaan Sampah di Pasar Banjarsari Jadi Role Model Pasar Lain

27
0
AKTIVITAS PASAR BANJARSARI : Sejumlah warga berkunjung ke Pasar Banjarsari Kota Pekalongan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Foto : (mediapekalongan.com/dok)

PEKALONGAN, mediapekalongan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berkomitmen dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan, terutama di kawasan Pasar Banjarsari yang kini menjadi pusat perdagangan modern dan representatif di Kota Batik.

Sejak diresmikan, pasar ini mendapat perhatian khusus dalam hal pengelolaan kebersihan, agar dapat menjadi contoh tata kelola pasar yang sehat, tertib, dan ramah lingkungan.

Plt Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Supriono, menjelaskan bahwa, sistem pengelolaan sampah di Pasar Banjarsari telah dirancang agar lebih efisien dan tidak menimbulkan penumpukan. Berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya, di lokasi ini tidak disediakan tempat pembuangan sementara (TPS).

Seluruh sampah yang dihasilkan pedagang dan pengunjung langsung dikumpulkan ke dalam truk pengangkut dan segera dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Di Pasar Banjarsari tidak tersedia tempat pembuangan sementara. Sampah langsung dimasukkan ke truk dan dibawa ke TPA,” jelas Supriono saat dikonfirmasi via telepon, Rabu 8 Oktober 2025.

Menurutnya, pola pengelolaan tersebut dilakukan untuk memastikan area pasar selalu dalam kondisi bersih, higienis, dan tidak menimbulkan bau tidak sedap yang dapat mengganggu kenyamanan pedagang maupun pembeli.

Ia menegaskan, pihaknya juga telah menugaskan petugas kebersihan untuk secara rutin mengangkut sampah dan memastikan tidak ada sisa limbah yang tercecer di area perdagangan.

Selain peran pemerintah, Supriono juga mengimbau para pedagang agar ikut aktif menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan pasar. Ia meminta agar setiap pedagang menempatkan sampahnya secara tertib sehingga memudahkan petugas untuk mengangkutnya tanpa menghambat aktivitas jual beli.

“Pasar Banjarsari adalah sarana perdagangan yang representatif, dibangun dengan biaya besar. Kami mohon kepada para pedagang agar menjaga ketertiban dan kebersihan. Berdaganglah sesuai tempat yang sudah diundi, dan sampah yang dihasilkan mohon ditata agar petugas mudah mengambil,” pesannya.

Lebih lanjut, Supriono menekankan bahwa, kebersihan dan ketertiban merupakan dua faktor utama dalam menciptakan daya tarik pasar. Jika lingkungan pasar terjaga, masyarakat akan merasa nyaman dan semakin banyak yang datang untuk berbelanja.

“Kalau pasar bersih dan tertib, masyarakat pasti senang dan akan terus kembali berbelanja di sini,” tegasnya.

Lanjut Supriono menambahkan, upaya ini menjadi bagian dari strategi Pemkot Pekalongan dalam mewujudkan pengelolaan pasar modern yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan kenyamanan publik.

“Dengan langkah tersebut, kami berharap sistem pengelolaan di Pasar Banjarsari dapat menjadi role model bagi pasar-pasar lain di Kota Pekalongan, agar seluruh kawasan perdagangan mampu menerapkan prinsip kebersihan, ketertiban, dan keberlanjutan,”ungkapnya.

Ke depan, Dindagkop-UKM bersama instansi terkait akan terus melakukan pemantauan rutin dan pembinaan kepada pedagang, agar semangat menjaga kebersihan menjadi bagian dari budaya bersama di lingkungan pasar.

“Sehingga, Pasar Banjarsari tidak hanya menjadi pusat perdagangan yang modern, tetapi juga ikon pasar sehat dan ramah lingkungan di Kota Pekalongan,”tukasnya.

Artikulli paraprakDLH : Sampah Sebaiknya Diolah Sejak Dari Rumah Tangga, Dipilah antara Sampah Organik dan Anorganik
Artikulli tjetërNyelonong Lampu Merah, Pengendara Motor Tewas Disruduk Fortuner di Perempatan Exit Tol Batang-Pemalang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini