Beranda PEMKOT PEKALONGAN Tangani Stunting, Wawalkot Balgis Diab Dorong Pembentukan Rumah Sehat Baznas di Kota...

Tangani Stunting, Wawalkot Balgis Diab Dorong Pembentukan Rumah Sehat Baznas di Kota Pekalongan

25
0
WAWANCARA : Wakil Walikota Pekalongan, Balgis Diab, melakukan sesi wawancara dalam Edukasi Pencegahan Stunting dan Penyaluran Bantuan Nutrisi Bersama Baznas RI yang digelar di GOR Universitas Pekalongan, Senin 6 Oktober 2025. Foto : (mediapekalongan.com/dok)

PEKALONGAN, mediapekalongan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berupaya memperkuat langkah konkret dalam percepatan penanganan stunting. Salah satu gagasan terbaru datang dari Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab, yang mendorong pembentukan Rumah Sehat Baznas di Kota Pekalongan.

“Kehadiran Rumah Sehat ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam penanganan anak-anak stunting secara berkelanjutan dan intensif,”ucapnya usai membuka kegiatan Edukasi Pencegahan Stunting dan Penyaluran Bantuan Nutrisi Bersama Baznas RI yang digelar di GOR Universitas Pekalongan, Senin 6 Oktober 2025.

Menurutnya, dengan adanya Rumah Sehat Baznas di Kota Pekalongan, intervensi terhadap kasus stunting dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

“Kami dari Pemkot Pekalongan berharap ada Rumah Sehat Baznas di Kota Pekalongan, dan bisa 75 persen langsung menangani serta menanggulangi anak-anak stunting di daerah ini. Sebab, posyandu biasanya hanya buka sebulan sekali, sehingga perlu ada lembaga layanan yang bisa beroperasi lebih intensif,” ujarnya.

Ia menegaskan, keberadaan Rumah Sehat Baznas nantinya diharapkan mampu memberikan layanan kesehatan harian bagi anak-anak stunting, ibu hamil, dan keluarga rentan gizi.

“Kalau nanti Rumah Sehat Baznas hadir di Kota Pekalongan, penanganan anak-anak stunting bisa lebih optimal dan semakin baik lagi. Ini akan menjadi bentuk sinergi nyata antara pemerintah daerah dengan lembaga zakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” imbuhnya.

Lanjutnya, Pemerintah Kota Pekalongan sendiri menargetkan penurunan angka stunting melalui berbagai intervensi terintegrasi, mulai dari pemberian bantuan gizi, edukasi keluarga, hingga penguatan peran posyandu.

“Dengan hadirnya Rumah Sehat Baznas di masa mendatang, diharapkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga zakat bisa semakin memperluas dampak program penanggulangan stunting, agar seluruh anak di Kota Pekalongan tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari ancaman kekurangan gizi,”harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Baznas Kota Pekalongan, Slamet Imron, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut positif dan antusias gagasan dari Wakil Wali Kota Pekalongan tersebut. Ia menyebut, di sejumlah daerah lain, Rumah Sehat Baznas sudah terbukti mampu membantu pemerintah daerah dalam memperkuat program penanganan kesehatan masyarakat, termasuk stunting.

“Kami dari Baznas sangat antusias dengan gagasan pembentukan Rumah Sehat Baznas ini. Di beberapa daerah lain, program seperti ini sudah berjalan dan hasilnya cukup baik. Oleh karena itu, kami menyambut positif arahan Ibu Wakil Wali Kota dengan harapan penanganan stunting di Kota Pekalongan bisa lebih fokus dan tertangani secara berkelanjutan,” ujar Slamet.

Ia mengungkapkan, selama ini salah satu kendala dalam program penanganan stunting adalah terbatasnya waktu pelayanan di tingkat posyandu dan kesibukan petugas di lapangan.

“Kami berharap ke depan penanganannya bisa lebih terarah dan berkelanjutan. Baznas siap mendukung penuh rencana ini. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi, mengingat masa bakti pengurus Baznas saat ini tinggal sekitar satu tahun dua bulan lagi. Kalau belum terlaksana sekarang, mungkin bisa dilanjutkan oleh pengurus berikutnya,” jelasnya.

Slamet menambahkan, saat ini Rumah Sehat Baznas baru ada di tingkat provinsi dan beberapa daerah di Indonesia, termasuk salah satunya di Kabupaten Brebes yang menjadi percontohan untuk wilayah Jawa Tengah. Untuk Kota Pekalongan sendiri, Baznas masih fokus menjalankan program bantuan gizi untuk anak-anak stunting dan ibu hamil dari keluarga kurang mampu.

“Program bantuan yang kami jalankan saat ini masih berupa pemberian bahan makanan bergizi seperti daging dan susu. Bantuan tersebut tidak dalam bentuk uang tunai, tapi berupa paket sembako dan makanan siap olah. Paketnya sudah siap di Baznas, tinggal menunggu jadwal pembagian dan koordinasi dengan Dinsos-P2KB untuk penyalurannya,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa, program bantuan gizi ini menyasar sekitar 250 penerima manfaat, yang terdiri dari anak-anak stunting dan ibu hamil kurang mampu.

“Kami berharap bantuan ini bisa membantu pemenuhan gizi mereka sekaligus memperkuat upaya pemerintah dalam menekan angka stunting di Kota Pekalongan,” tukasnya.

Artikulli paraprakWali Kota Pekalongan Dorong Kota/Kabupaten Se-Jawa Tengah Miliki Motif Batik Khas Daerah
Artikulli tjetërPemkot Pekalongan Terus Gencarkan Edukasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini